Jumat, 24 Februari 2012

pengemis

sebelumnya saya ingin memberitahu bahwa artikel ini saya buat berdasarkan opini saya dan pengamatan selama saya hidup di jakarta.
sesuai judulnya, saya akan membahas tentang pengemis. pengemis adalah orang yang memiliki kebiasaan, bahkan menjadi sebuah profesi wajib, hanya meminta minta dan mengadahkan tangan demi satu sen rupiah. hal ini disebabkan karena ketidaksanggupan mereka mencari pekerjaan yg layak. ditambah lagi kerasnya persaingan hidup di kota besar, seperti jakarta, bandung, surabaya, semarang dll.
pengemis memiliki beberapa jenis. menurut saya, pengemis itu terdiri dari 4 jenis, yaitu pengemis sejati, pengemis semi-sejati, dan pengemis jadi-jadian, serta pengemis musiman. berikut akan dijelaskan masing - masing jenisnya serta solusi bagi mereka yang menjadi pengemis di tiap kategorinya.

1. pengemis sejati
pengemis kategori ini adalah pengemis yang biasanya sudah menginjak masa tua namun tidak bisa menghidupi keluarganya. dengan pakaian yg lusuh dan lengkap dengan sebuah tas gendong bagai seorang pengembara bisa termasuk dalam kategori ini. solusi bagi mereka yang telah menjadi pengemis kategori ini yaitu dengan memasukkan mereka ke panti jompo agar diasuh oleh pengasuh di panti jompo tersebut, atau menegur anak atau cucunya agar merawat sang pengemis ini (jika masih memiliki keluarga)

2. pengemis semi-sejati
pengemis kategori ini adalah pengemis anak anak, remaja, dan orang dewasa. biasanya pengemis ini mwmang sengaja menjadikan mengemis itu sebagai profesi sehari hari. dan dalam menjalankan profesinya mereka biasanya memakai pakaian yg sebenarnya masih bisa dibilang "layak". solusi bagi mereka yang menjadi pengemis di kategori ini adalah segeralah mencari lapangan kerja yang sesuai dengan mereka, karena sesungguhnya mereka masih sanggup bekerja dan mencari nafkah secara layak, namun sayangnya mereka tidak memanfaatkan kelebihannya untuk mencari kerja secara layak.

3. pengemis jadi-jadian
pengemis yang satu ini adalah pengemis yang sesungguhnya tidak layak untuk disebut pengemis namun mereka benar benar menghayati profesi mereka sebagai pengemis. dengak kaki yang 'buntung' namun sebenarnya hanya ditekuk, lalu dengan menyewa bayi milik tetangga, dan meyuruh anak anak mereka untuk mengemis. biasanya pengemis seperti inilah yang sering ktia jumpai di jalanan kota besar di indonesia. solusi bagi mereka yaitu segeralah bertobat menjalani profesi yang sebenarnya benar benar tidak layak untuk dijalani oleh mereka, karena selain tidak layak, mereka menjalaninya dengan penuh penipuan dan dusta belaka. pengemis seperti inilah yang harus dibasmi agar tidak mengemis lagi

4. pengemis musiman
pengemis jenis ini biasanya melancarkan aksi hanya di hari hari besar, seperti HUT RI, Idul fitri, Imlek, Natal, dll. sebenarnya pengemis kategori ini termasuk pengemis jadi jadian, namun ternyata setelah diamati mereka lebih layak dimasukkan ke kategori tersendiri. solusi bagi mereka adalah perbanyak uang selama hari biasa agar bisa bergembira di hari besar.

sebenarnya masih ada satu jenis pengemis yang sedang melanda kehidupan anak anak muda di jakarta, yaitu pengemis cinta. mereka beraksi biasanya di facebook atau twitter, dengan memposting kalimat kalimat pengharapan kepada seseorang yang dicintai, begitu terus hingga mereka mencapai suatu kondisi yang dinamakan "galau". dan bahkan hal ini terus diulangi hingga mencapai kondisi "galau kronis". solusi untuk mereka yang masuk kategori ini adalah segeralah move on, dan hentikan kebiasaan berselancar dengan jejaring sosial, dan cobalah melupakan seseorang yang anda minta cintanya. jika sudah mencapai kronis, butuh dorongan yang kuat dari lingkungan sekitar agar anda segera sadar.

ya, memang pengemis sudah menjadi bagian hidup rakyat di kota besar, namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi di kota lainnya. sebenarnya ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, khususnya pemerintah daerah, demi terciptanya pemandangan kota yang enak dilihat. dan di UUD 45 pun telah disebutkan jika pengemis ditanggung oleh negara. jadi semoga fenomena pengemis ini bisa menjadi cambuk bagi pemerintah untuk menjalankan pemerintahan lebih baik.

sekian artikel ini saya buat, semoga bermanfaat, terima kasih

Kamis, 23 Februari 2012

dinamika ujian nasional

UN, singkatan dari ujian nasional, adalah suatu event dimana seseorang menentukan nasibnya apakah dia bisa lulus ke jenajng selanjutnya ataupun gagal dan harus mengulang setahun lagi atau mengikuti program kejar paket agar bisa lulus dan meneruskan ke jenjang selanjutnya. memang, UN menjadi sesuatu yg begitu ditakuti oleh seluruh siswa siswi di sekolah, baik itu SD, SMP, ataupun SMA. entah karena memiliki resiko yg sangat tinggi atau pengaruh dari sekitar. yang jelas UN memang sesuatu yg memang wajar untuk ditakuti.
namun, UN seakan kejam bagi sebagian orang. bagaimana tidak, seorang siswa yg bisa dibilang telah menghabiskan waktu 3/6 tahun untuk bersekolah nasibnya harus ditentukan hanya dalam waktu 3-4 hari saja. ini tentu tidak sebanding dengan perjuangan para siswa selama belajar di bangku sekolah, terutama bagi mereka yg memiliki nilai stabil selama sekolah namun "kurang beruntung" di ajang UN.
berkaca dari hal ini, pemerintah pun membuat kebijakan merubah sistem UN. dengan memasukkan nilai rapot serta UAS sebagai bahan pertimbangan kelulusan sebesar 40%, lalu dikombinasikan dengan nilai UN sebesar 60%. sekali lagi, muncul kembali polemik di dalamnya. banyak orang yang meminta UN dihapuskan karena kualitas UN sendiri yg tidak bagus. hal ini disinyalir karena banyaknya bocoran yang bermunculan di saat UN berlangsung. selain itu, banyaknya sekolah yang tidak memberikan nilai sesuai dengan usaha siswa tersebut, bisa dikurangi atau ditambahi.
berkaca dari hal diatas, sepertinya bocoran lah yg santer dibicarakan. hal ini harus segera diselesaikan oleh pemerintah karena kualitas UN berpengaruh terhadap SDM siswa itu sendiri. seperti contoh, andai nilai UN siswa tersebut bagus namun hasil dari bocoran, betapa sulitnya dia nanti menghadapi persaingan global diakibatkan keluaran SDM yg tidak berbobot.
disinilah pemerintah harus berperan. mengawasi lebih ketat sistem pengiriman soal UN dan mengawasi setiap grak gerik tim panitia UN, karena bocoran biasanya akan muncul jika salah satu tim panitia ada yang membocorkan demi uang. selain itu, guru guru disekolah harus benar benar kompatibel dalam memberi penilaian kepada tiap siswanya da jangan terpengaruh dengan intervensi dari luar untuk membuat nilai yang tidak sesuai dengan realitanya.
sepertinya sekian artikel ini saya buat, semoga bermanfaat. terima kasih.

Rabu, 22 Februari 2012

my first posting

selamat siang. ini adalah official blog dari saya, sekaligus posting pertama saya
perkenalkan saya lutfi andrias, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro 2011
salam kenal :)